Hepatitis Akut ‘Misterius’ Masuk RI, 3 Anak Di Jakarta Meninggal, Cek Gejala Ini

Foto oleh EVG Kowalievska dari Pexels

Bagikan Postingan Ini

Share on whatsapp
Share on facebook
Share on telegram
Share on twitter
Share on email

Hepatitis Akut ‘Misterius’. Tiga pasien anak yang dirawat di RSUPN Dr. Ciptomangunkusumo Jakarta meninggal dunia diduga karena hepatitis akut anak misterius. Sebelumnya, kasus hepatitis akut yang misterius juga menimpa anak-anak di sejumlah negara Eropa dan Asia. Tiga pasien tersebut meninggal dengan rentang dua minggu terakhir hingga 30 April 2022 dengan dugaan Hepatitis akut yang belum diketahui penyebabnya.

Kementerian Kesehatan RI melaporkan temuan tiga kasus kematian, diduga akibat hepatitis akut yang belum diketahui penyebabnya. Laporan tersebut menyusul ratusan kasus hepatitis misterius yang merebak di sejumlah negara. Sembari investigasi diupayakan, masyarakat RI diminta waspada namun tetap tenang.

Saat ini, kasus hepatitis misterius tersebut masih dalam tahap investigasi. “Selama masa investigasi, kami menghimbau masyarakat untuk berhati-hati dan tetap tenang,” ujar Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan (Kemenkes), dr. Siti Nadia Tarmizi dalam laman resmi Kemenkes RI, Minggu (1/4/2022).

dr. Siti meminta masyarakat untuk melakukan pencegahan dengan mencuci tangan, memastikan kebersihan dan kematangan dari makanan dan minuman yang akan dikonsumsi, menggunakan alat makan pribadi (tidak bergantian dengan orang lain), menghindari kontak dengan orang sakit serta tetap menjaga protokol kesehatan.

Kemenkes RI juga menyebut, kini pihaknya tengah melakukan investigasi terkait penyebab kasus dugaan hepatitis akut tersebut, yakni dengan pemeriksaan panel virus secara lengkap. Juga disebutkan, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta tengah melakukan penyelidikan epidemiologi.

Baca Juga: New Crypto Tax Regulation In Indonesia

Dalam kesempatan lainnya, Mantan Direktur Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Asia Tenggara, Prof Tjandra Yoga Aditama, menyorot pentingnya penyampaian ke publik terkait hasil pemeriksaan virus-virus lainnya. Mengingat, WHO merekomendasikan pemeriksaan karakteristik virus secara mendalam dengan pemeriksaan darah, serum, urin, feses, sampel saluran napas, dan biopsi hati jika memungkinkan.

“Selain nantinya tentu akan ada penjelasan tentang hasil Laboratorium Hepatitis A-E dan juga Adenovirus di kasus kita maka baiknya juga disampaikan ke publik tentang ada hasil pemeriksaan virus-virus lainnya,” ujar Prof Tjandra dalam keterangannya pada detikcom, Senin (2/4).

Gejala yang harus diwaspadai

Hepatitis Akut ‘Misterius’. Dikutip dari detikcom, dr Nadia menegaskan, segera periksakan anak ke fasilitas layanan kesehatan terdekat jika mengalami gejala:
kuning

  1. sakit perut
  2. muntah-muntah dan diare mendadak
  3. buang air kecil berwarna teh tua
  4. buang air besar berwarna pucat
  5. kejang, dan penurunan kesadaran

Diketahui, gejala yang ditemukan pada ketiiga pasien meninggal dunia yakni berupa mual, muntah, diare berat, demam, kuning, kejang dan penurunan kesadaran. Ketiga pasien tersebut adalah rujukan dari rumah sakit di kawasan Jakarta Timur dan Jakarta Barat.

Penyebab hepatitis ‘misterius’ belum diketahui

Kasus hepatitis akut misterius yang belum diketahui penyebabnya ini sejak ditetapkan sebagai KLB oleh WHO, laporan terus bertambah. Tercatat ada 170 kasus yang dilaporkan dari 12 negara. Selain itu, penyebab penyakit sampai saat ini belum diketahui. Dari pemeriksaan laboratorium di luar negeri diketahui, pasien-pasien dites penyebab virus hepatitis umum yakni tipe A, B, C, D dan E. Namun hasil menunjukkan virus-virus tersebut bukanlah penyebab dari penyakit tersebut. Dari pasien-pasien itu, 74 pasien yang dites molekuler terdeteksi adenovirus yang teridentifikasi sebagai F type 41. Selain itu dari 20 kasus ditemukan SARS-CoV-2 dan 19 kasus terdeteksi adanya ko-infeksi SARS-CoV-2 dan adenovirus.

Jenis, penularan, dan gejala Hepatitis yang telah ada

  • Hepatitis A disebabkan oleh virus hepatitis A. Cara penularan melalui pencemaran kotoran pada makanan, minuman, air dan sanitasi buruk. Gejala berupa lelah, nyeri sendi, mual dan pusing, kulit dan mata menguning, urine berwarna cokelat pekat. Hepatitis A Tidak menyebabkan infeksi kronik, namun akut.
  • Hepatitis B disebabkan virus hepatitis B. Cara penularan melalui kontak darah dan cairan tubuh. Dapat juga ditularkan dari ibu ke bayi ketika persalinan. Gejala berupa lelah, nyeri sendi, mual dan pusing, kulit dan mata menguning, urine berwarna cokelat pekat. Langkah pencegahan dapat dilakukan dengan tidak berbagi barang pribadi, vaksinasi Hepatitis B. Hepatitis B bersifat akut dan kronis, penyebab sirosis dan kanker hati.
  • Hepatitis C disebabkan virus hepatitis C. Cara penularan melalui kontak darah. Gejala berupa mual, muntah, nyeri sendi, kelainan urine, mata dan kulit menguning. Langkah pencegahan dapat dilakukan dengan tidak berbagi barang pribadi dengan orang lain, belum ada vaksin Hepatitis C. Hepatitis C bersifat akut dan kronis, penyebab sirosis dan kanker hati.
  • Hepatitis D disebabkan virus hepatitis D. Cara penularan melalui kontak darah, kerap terjadi pada pasien yang terinfeksi Hepatitis B. Langkah pencegahan dapat dilakukan dengan tidak berbagi barang pribadi, vaksinasi Hepatitis B.
  • Hepatitis E disebabkan virus hepatitis E. Cara Penularan melalui pencemaran kotoran pada makanan, minuman, air dan sanitasi buruk. Langkah pencegahan dapat dilakukan dengan perilaku hidup bersih dan lingkungan sehat. Hepatitis E dapat sembuh dengan sendirinya.

Sumber:

Vidya Pinandhita, https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-6061302/hepatitis-akut-misterius-masuk-ri-wajib-periksa-jika-temukan-gejala-ini?single
Nur Rohmi Aida, https://www.kompas.com/tren/read/2022/05/01/222159165/3-anak-di-jakarta-meninggal-diduga-karena-hepatitis-akut-misterius?page=all
CNN Indonesia, https://www.youtube.com/watch?v=GcG6uPpm_CA

Tinggalkan Komentar pada Artikel Ini

Berikan respon dan tanggapan anda

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Tinggalkan Komentar pada Artikel Ini

Berikan respon dan tanggapan anda

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!